Langsung ke konten utama

Kreativitas Menggambar pada Murid TK

Kreativitas dan Keberbakatan
Kreativitas Menggambar 
pada Murid TK


Kelas               : 1PA07
Disusun Oleh  :
1.       Elva Robyatul A. (13514533)
2.       Fauzan Ammari Solihin (14514061)
3.       Muflihah Wahyu Agustina (16514873)
4.       Santi Setiyowati (1A514007)




UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS PSIKOLOGI
2014/2015


KATA PENGANTAR


Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas kami ucapkan kepada kehadirat Allah swt. karena bimbingan-Nyalah kami dapat menyelesaikan sebuah karya tulis Kreatifitas dan Keberbakatan yang berjudul "Kreatifitas da Keberbakatan Menggambar pada Murid TK".
Makalah ini dibuat dengan melakukan penelitian atau observasi di taman kanak-kanak, sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangan yang positif bagi kita semua.


Jakarta, 27 Juli 2015



 Penulis




DAFTAR ISI


Kata Pengantar .................................................................................................................................ii

Daftar Isi  .........................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................2
A.       Latar Belakang ...................................................................................................................2
B.       Rumusan Masalah ..............................................................................................................3
C.       Tujuan ................................................................................................................................3

 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................4
A.       Dasar Teori .........................................................................................................................4
a.         Ciri-Ciri Kreativitas ...................................................................................................4
b.        Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kreativitas ....................................5
c.         Teknik-teknik yang Diperlukan dalam Mengembangkan Kreativitas ...........................8
d.        Manfaat Kreativitas Menggambar Bagi Anak ................................................................9
e.         Pengajaran Menggambar di TK ....................................................................................10
B.       Metode Penelitian .................................................................................................................11
C.       Hasil Penelitian ....................................................................................................................12

BAB III PENUTUP .........................................................................................................................14
A.       Kesimpulan ........................................................................................................................14

Daftar Pustaka ...................................................................................................................................15

 BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Anak usia dini merupakan kelompok usia yang berada dalam proses perkembangan yang unik, karena proses ini merupakan masa peka (golden age) yang berkembang pada anak usia dini. Setiap anak memiliki kreativitasnya masing-masing. Hal ini dapat dikembangkan melalui fasilitas sekolah, karena dengan adanya guru yang membimbing mereka maka akan membuat suatu perkembangan dalam kreativitas anak, terutama kreativitas individual. Kreativitas atau bakat kreatif dapat diukur secara langsung dan tidak langsung, dan dapat menggunakan metode tes dan non- tes.   
Selain kreativitas ada pula keberbakatan pada anak. Bakat adalah suatu kemampuan yang melekat (inherent) dalam diri seseorang. Hal ini merupakan bawaan sejak lahir dan terkait dengan struktur otak. Dalam konsep luas dan terpadu, keberbakatan merupakan kecakapan intelektual superior, yang secara potensial dan fungsional mampu mencapai keunggulan akademik di dalam kelompok atau dalam bidang tertentu, seperti matematika, IPA, seni, musik dan perilaku kreatif tertentu dalam interaksi dengan lingkungan dimana kecakapan mereka ditampilkan secara konsisten. 
 Dalam pembuatan makalah ini kami mencoba meneliti kreativitas menggambar pada murid TK. Kami mengambil penelitian ini dikarenakan kelompok kami tertarik akan  kreativitas anak usia dini yang bervariasi, sesuai dengan pemahaman yang mereka dapat di sekolah. Selain itu juga kami ingin mengetahui apa saja faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kreativitas mereka. Namun, dalam makalah ini kami tidak membahas akan keberbakatan murid TK dalam menggambar karena kami lebih memfokuskan penelitian akan peran guru dalam mengembangkan kreativitas muridnya, dibandingkan faktor bawaan sejak lahir yang dimiliki oleh murid tersebut.

B.       Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1.         Apa saja faktor yang mempengaruhi kreativitas menggambar pada murid TK ?
2.         Apa manfaat dari menggambar untuk murid TK ?

C.       Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1.         Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kreativitas menggambar pada murid TK
2.         Untuk mengatahui manfaat menggambar pada murid TK













BAB II
PEMBAHASAN

A.      Dasar Teori
Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan paling tinggi bagi manusia. Pada dasarnya  setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas dapat diidentifikasi dan dikembangkan melalui pendidikan yang tepat.  Sedangkan menurut Chaplin 1989  (dalam  Rachmawati 2005 : 15) mengatakan bahwa kreativitas  adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam seni. Atau dalam persenian atau dalam memecahkan masalah dengan metode-metode baru. Menurut James J.Dallagher 1985 (dalam Yeni & Euis 2010 : 13) mengatakan bahwa “ Creativity is a mental  pricess by  which on individual creates  now ideas  and product  in fashion that is novel  to him or her.” (Kreativitas  merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan atau produk  baru atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat  pada dirinya). Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan gagasan baru, maupun karya nyata yang berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya dan merupakan hasil dari pikiran yang berdaya serta dan memecahkan masalah sesuai dengan tingkat berfikirnya.

a.         Ciri – Ciri Kreativitas
Dunia kognitif anak di taman kanak-kanak ialah kreatif, bebas  dan penuh imajinasi. Imajinasi anak taman kanak-kanak  terus bekerja, dan daya serap mental mereka  tentang dunia meningkat (Santrock, 1995 : 228). Guilfrod 1959 (dalam Munandar hal : 271) mengemukakan ciri-ciri kreativitas sebagai berikut :
1.        Kelancaran berfikir (Fluency of thinking) yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berfikir, yang ditekankan adalah kuantitas dan bukan kualitas.
2.        Keluwesan berfikir (Flexibility) yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide,  jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, mencari cara atau alternatif yang berbeda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran.
3.        Elaborati (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail-detail suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi menarik.
4.        Originalitas (originality),  yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli.

b.         Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kreativitas
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas menurut Rogers (dalam Munandar, 1999) adalah :
1.        Faktor internal (individu)
Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang dapat mempengaruhi kreativitas, diantaranya :
·           Keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar atau dalam individu. Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense, tanpa kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman tersebut. Dengan demikian individu kreatif adalah individu yang mampu menerima perbedaan
·           Evaluasi internal, yaitu kemampuan individu dalam menilai produk yang dihasilkan ciptaan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan karena kritik dan pujian dari orang lain. Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan kritikan dari orang lain.
·           Kemampuan untuk bermaian dan mengadakan eksplorasi terhadap unsur-unsur, bentuk-bentuk, konsep atau membentuk kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.
2.        Faktor eksternal (lingkungan)
Faktor eksternal (lingkungan) yang dapat mempengaruhi kreativitas individu adalah lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan dan kebebasan psikologis. Peran kondisi lingkungan mencakup lingkungan dalam arti kata luas yaitu masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan dapat mengembangkan kreativitas jika kebudayaan itu memberi kesempatan adil bagi pengembangan kreativitas potensial yang dimiliki anggota masyarakat. Adanya kebudayaan creativogenic, yaitu kebudayaan yang memupuk dan mengembangkan kreativitas dalam masyarakat, antara lain :
·           Tersedianya sarana kebudayaan, misal ada peralatan, bahan dan media
·           Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan bagi semua lapisan masyarakat.
·           Menekankan pada becoming dan tidak hanya being, artinya tidak menekankan pada kepentingan untuk masa sekarang melainkan berorientasi pada masa mendatang.
·           Memberi kebebasan terhadap semua warga negara tanpa diskriminasi, terutama jenis kelamin.
·           Adanya kebebasan setelah pengalamn tekanan dan tindakan keras, artinya setelah kemerdekaan diperoleh dan kebebasan dapat dinikmati.
·           Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang berbeda.
·           Adanya toleransi terhadap pandangan yang berbeda.
·           Adanya interaksi antara individu yang berhasil.
·           Adanya insentif dan penghargaan bagi hasil karya kreatif. Sedangkan lingkungan dalam arti sempit yaitu keluarga dan lembaga pendidikan. Di dalam lingkungan keluarga orang tua adalah pemegang otoritas, sehingga peranannya sangat menentukan pembentukan krativitas anak. Lingkungan pendidikan cukup besar pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir anak didik untuk menghasilkan produk kreativitas, yaitu berasal dari pendidik.
Selain itu Hurlock (1993), mengatakan ada enam faktor yang menyebabkan munculnya variasi kreativitas yang dimiliki individu, yaitu :
·           Jenis kelamin
Anak laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar dari anak perempuan, terutama setelah berlalunya masa kanak-kanak. Untuk sebagian besar hal ini disebabkan oleh perbedaan perlakuan terhadap anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki diberi kesempatan untuk mandiri, didesak oleh teman sebaya untuk lebih mengambil resiko dan didorong oleh para orangtua dan guru untuk lebih menunjukkan inisiatif dan orisinalitas.


·           Status sosioekonomi
Anak dari kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi cenderung lebih kreatif dari anak kelompok yang lebih rendah. Lingkungan anak kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi memberi lebih banyak kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan bagi kreativitas.
·           Urutan kelahiran
Anak dari berbagai urutan kelahiran menunjukkan tingkat kreativitas yang berbeda. Perbedaan ini lebih menekankan pada lingkungan daripada bawaan. Anak yang lahir ditengah, belakang dan anak tunggal mungkin memiliki kreativitas yang tinggi dari pada anak pertama. Umumnya anak yang lahir pertama lebih ditekan untuk menyesuaikan diri dengan harapan orangtua, tekanan ini lebih mendorong anak untuk menjadi anak yang penurut daripada pencipta.
·           Ukuran keluarga
Anak dari keluarga kecil bilamana kondisi lain sama cenderung lebih kreatif daripada anak dari keluarga besar. Dalam keluarga besar cara mendidik anak yang otoriter dan kondisi sosiekonomi kurang menguntungkan mungkin lebih mempengaruhi dan menghalangi perkembangan kreativitas.
·           Lingkungan
Anak dari lingkungan kota cenderung lebih kreatif dari anak lingkungan pedesaan.
·           Intelegensi
Setiap anak yang lebih pandai menunjukkan kreativitas yang lebih besar daripada anak yang kurang pandai. Mereka mempunyai lebih banyak gagasan baru untuk menangani suasana sosial dan mampu merumuskan lebih banyak penyelesaian bagi konflik tersebut.






c.         Teknik-teknik yang Diperlukan dalam Mengembangkan Kreativitas
1.      Melakukan pendekatan “inquiry”  (pencaritahuan). Pendekatan yang memungkinkan siswa menggunakan semua proses mental untuk menemukan konsep atau prinsip ilmiah.
2.      Menggunakan teknik-teknik sumbang saran (brainstroming). Didalam pendekatan ini suatu masalah dikemukakan  dan siswa diminta untuk mengemukakan gagasan-gagasannya.
3.      Memberikan penghargaan bagi prestasi kreativ.  Penghargaan yang diterima anak akan mempengaruhi konsep diri secara positif yang meningkatkan  keyajinan diri siswa.
4.      Meningkatkan pemikiran kreatif  melalui banyak media. Sasaran pendidikan dan kurikulum perlu dianalisa untuk mengetahui fungsi – fungsi mental apa yang akan dituju dalam pendidikan.
Selain itu, menurut kelompok kami ada 9 cara untuk mengembangkan kemampuan kreatifitas pada anak, yaitu : 
1.         Berkreasi setiap  hari
2.         Memiliki tokoh  yang bisa diteladani dan diidolakan
3.         Meningkatkan pengucapan kata pada anak
4.         Melatih  kemapuan mendengar  anak
5.         Menggunakan warna-warni  saat  bermain dan belajar
6.         Melatih ketelitian anak
7.         Memberikan liburan yang bersifat kreatif
8.         Jangan terlalu serius dalam mendidik
9.         Melatih kemampuan otak kanan anak
Sedangkan Hurlock (1978 : 11) mengemukakan beberapa kondisi yang mempengaruhi kreativitas yaitu :
1.         Waktu artinya untuk menjadi kreatif, kegiatan anak tidak diatur/ dibatasi  karena anak akan sulit bermain – main dengan gagasan  dan konsep serta mencoba dalam bentuk baru.
2.         Kesempatan menyendiri artinya anak akan menjadi kreatif bila tidak mendapat tekanan dari kelompok social.
3.         Dorongan artinya orang tua/guru sebaiknya dapat member motivasi pada anak, bukan mengejek kelemahan anak.
4.         Sarana belajar dan bermain untuk merangsang dorongan eksperimen dan eksplorasi yang merupakan unsure penting dan kreatif.
5.         Lingkungan yang merangsang artinya lingkungan rumah atau sekolah harus mampu memberikan bimbingan dan dorongan untuk memotivasi anak.
6.         Cara mendidik anak, artinya cara mendidik yang demokratis dan permisif akan dapat meningkatkan kreativitas anak, sebaliknya yang otoriter dapat memadamkan kreativitas anak.
7.         Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan artinya semakin banyak pengetahuan akan semakin baik dasar anak untuk mengembangkan kreativitas anak.
Dari paparan tersebut dapat  disimpulkan bahwa ada banyak kondisi yang dapat diciptakan untuk meningkatkan kreativitas anak yang diantaranya dengan menyediakan waktu, memberi kesempatan untuk menyendiri,  dorongan atau motivasi dan juga sarana, dan  cara mendidik anak.

d.        Manfaat Kreativitas Menggambar Bagi Anak
Terdapat sejumlah alasan mengapa kreativitas perlu dikembangkan kepada anak sejak usia dini. Munandar (dalam Suratno, 2005 : 5), merumuskan empat alasan mengapa kreativitas perlu dikembangkan sejak usia dini, adalah sebagai berikut : 
1.         Kreativitas untuk merealisasikan perwujudan diri
Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah perwujudan diri. Untuk mewujudkan dirinya manusia perlu berkreasi sehingga diakui karyanya oleh orang lain. Menurut Maslow diperlukan kreativitas yang berfungsi untuk memanifestasikan dirinya diperlukan untuk perwujudan diri. 
2.         Kreativitas untuk memecahkan suatu permasalahan
Kreativitas atau pikiran yang berdaya atau berpikir kreatif merupakan kemampuan untuk melihat berbagai kemungkinan penyelesaian terhadap suatu permasalahan.
3.         Kreativitas untuk memuaskan diri 
Keberhasilan anak dalam melakukan percobaan, penelusuran, dan berbagai upaya lainnya akan memberikan kepuasan tersendiri bagi yang bersangkutan. 



4.         Kreativitas untuk meningkatkan kualitas hidup
Orang yang memiliki banyak ide, memiliki penemuan-penemuan baru, dan menguasai tekhnologi baru jelas akan memiliki peluang pendapatan yang lebih baik dibandingkan yang tidak memilikinya.
Hurlock (1980 : 6) menyatakan bahwa kreativitas memiliki banyak nilai yang penting bagi anak, namun nilai-nilai kreativitas yang penting ini hampir sama sekali diabaikan. Selanjutnya Hurlock (1980 : 6) menjelaskan nilai kreativitas tersebut bagi anak, sebagai berikut : 
1.         Kreativitas memberi anak-anak kesenangan dan kepuasan pribadi yang sangat besar. Penghargaan mempunyai pengaruh nyata terhadap perkembangan kepribadiannya.
2.         Menjadi kreatif juga penting artinya bagi anak kecil karena menambah bumbu dalam permainannya yang merupakan pusat kegiatan hidup mereka. Jika kreativitas dapat membuat permainan menyenangkan, mereka akan merasa bahagia dan puas. 
3.         Dengan bertambahnya usia anak prestasi merupakan kepentingan utama dalam penyesuaian hidup mereka. Kreativitas yang membantu mereka mencapai keberhasilan di bidang yang berarti bagi mereka dan dipandang baik oleh orang yang berarti baginya akan menjadi sumber kepuasan ego yang besar. 
4.         Kreativitas memberi sumbangan pada kepemimpinan. Pada setiap tingkatan usia pemimpin harus menyumbangkan sesuatu kepada kelompok yang penting artinya bagi anggota kelompok. Di samping kepuasan pribadi yang diperoleh anak dari kreativitas, apabila kreativitas itu memberi rasa puas dalam memainkan peran sebagai pemimpin, hal ini akan menjamin adegan penyesuaian sosial dan pribadi yang baik. 

e.         Pengajaran Menggambar di TK
Pengajaran menggambar (bagian dari aspek seni) bertujuan supaya anak mempunyai kemampuan dasar untuk mengekspresikan diri dengan menggunakan berbagai media (Depdiknas 2004 : 25). Berarti bahwa dalam pengajaran menggambar digunakan pendekatan yang berbasis anak (student centered ) dengan tipe demokratis. Menurut Sudjana (1989 : 158) Dengan melalui tahapan-tahapan dalam pembelajaran menggambar di taman kanak-kanak sesuai dengan  kurikulum 2004 yang dilakukan dengan pendekatan tema dapat disampaikan pada anak disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau lingkungan setempat. Sajian tema sebagai materi pembelajaran menggambar tidak lepas dari tujuan membina fungsi-fungsi jiwa anak yaitu kreasi, imajinasi dan ekspresi dengan tidak terlepas dari fungsi ketrampilannya. (dalam hal ini spontanitas dalam menggores). Dalam proses penciptaan seni rupa (menggambar)  di taman kanak-kanak dapat dikategorikan sebagai berikut:
1.         Mengamati (seeing), yang memberi kesempatan/peluang untuk mengembangkan kepekaan persepsi ( perceptual awareness) melalui kegiatan  mengembangkan penglihatan kritis.
2.         Merasakan (Feeling), yang memberi peluang untuk  mengembangkan“respon estetis”  (Aesthetic  awareness) melalui kegiatan apresiasi  dan pengembangan kepekaan penilaian  estetis.
3.         Berpikir (Thinking), yang memberi peluang  untuk mengembangkan  kemampuan mengevaluasi  dan mengapresiasi melalui evaluasi objektif  serta diskriminasi/perbedaan personal.
4.         Melakukan (Doing), yang  memberikan peluang untuk mengembangkan ketrampilan  (Skills), memanipulasi alat dan media dalam menghadirkan visual-form (bentuk-bentuk visual) yang merupakan ungkapan  emosi.
Dapat disimpulkan disini dalam proses belajar menggambar yang mencakup berbagai tema sesuai dengan kurikulum TK bertujuan untuk memenuhi kepentingan perkembangan potensi anak. tersirat didalamnya yaitu pembentukan fungsi jiwa anak dalam bentuk karya gambarnya.

B.       Metode Penelitian
Untuk metode penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.         Tempat dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada murid TK Aisyah 46, yang beralamat di Jln. Pengadegan Timur III Jakarta Selatan, yang dilaksanakan pada tanggal 06 Juli 2015.
2.         Subjek penelitian
Subjek penelitian ini yaitu guru dan murd TK Aisyah 46 dengan jumlah 20 anak.
3.         Prosedur
Penelitian ini dilakukan melalui prosedur penelitian yang mencakup : memberikan alat tulis dan kertas gambar pada murid, lalu mengizinkan para murid untuk menggambar apa saja sesuai keinginan mereka dalam waktu 4 menit.

4.         Pengumpulan data
Untuk teknik pengumpulan data, kelompok kami melakukan penilaian atau pengamatan dari gambar yang mereka gambarkan dikertas, kami juga mewawancarai para guru, serta membuat catatan untuk hasil peneliian ini.
  
C.       Hasil Penelitian
No.
Kriteria
Jumlah Murid
1
Baik
4
2
Cukup
7
3
Kurang
6
4
Tidak baik
3

Dari tabel diatas dapat diartikan bahwa, hanya 4 anak yang dapat langsung menuangkan kreativitasnya di kertas gambar yang kami berikan dan hasilnya pun sangat kreatif karena mayoritas dari mereka menggambarkan suatu hal yang imajinatif, seperti menggambar mobil yang dapat terbang atau matahari yang ada mata dan mulut. Hal seperti ini menunjukan bahwa mereka mempunyai kreativitas yang baik. Untuk 7 anak, mereka memiliki kreatif yang cukup, namun tidak sekreatif dengan 4 anak yang mempunyai kriteria baik karena ke 7 anak ini menggambarkan suatu hal yang biasa saja, seperti menggambar rumah atau pegunungan. Sedangakan untuk 6 anak pada tabel diatas menunjukan bahwa mereka mempunyai kreativitas yang kurang sebab sesuai dengan penelitian kami mereka masih bingung untuk menuangkan imajinasinya ke dalam kertas gambar dan hasil yang kami lihat mereka hanya membuat garis yang tidak beraturan. Namun diantara 20 murid tersebut, terdapat 3 anak yang sama sekali tidak dapat menuangkan imajinasi mereka karena setelah melihat hasilnya, kertas gambar ketiga anak tersebut masih kosong tanpa coretan. Hal ini menunjukan bahwa kreativitas mereka tidak baik. Untuk menangani hal-hal seperti kurangnya kreativitas pada anak dapat dicoba dengan memberikan stimulus secara terus-menerus agar kreativitas anak tersebut dapat dikembangkan secara menyeluruh.   
Perbedaan dari 4 kriteria di atas menunjukan bahwa setiap anak memiliki kreativitas yang berbeda. Kami juga menanyakan hal ini kepada guru yang mengajar mereka.


Penjelasannya sebagai berikut :
1.         Pada anak yang kriteria baik mereka sangat memiliki daya imajinasi yang kuat karena mereka mempunyai daya khayal yang tinggi tanpa adanya batasan. Menurut Ibu Mini (guru TK Aisyah 46) ke-4 anak tersebut memang sangat antusias dalam proses belajar di dalam kelas maupun di luar kelas, sehingga hal ini sangat menunjang anak dalam mengembangkan kreativitasnya.
2.         Pada anak yang berkriteria cukup mereka tidak begitu antusias dalam mengikuti pembelajaran. Namun mereka cukup kreatif dalam menuangkan imajinasinya dalam menggambar.
3.         Pada anak yang berkriteria kurang, mereka tidak begitu paham dalam menuangkan imajinasi mereka dalam menggambar sebab menurut penelitian kami rasa ingin belajar mereka masih kurang atau dapat dibilang bahwa mereka masih menginginkan banyak bermain dibandingkan belajar di kelas.
4.         Pada anak yang berkriteria tidak baik, mereka memiliki kreativitas namun tidak dapat menuangkan imajinasi mereka ke dalam kertas gambar yang kami berikan. Hal ini disebabkan bahwa mereka masih pemalu kepada pendatang baru atau orang asing yang baru mereka lihat. Selain itu juga mereka masih bingung dalam menentukan gambar apa yang mereka pilih, rasa bingung ini terjadi karena adanya rasa tidak percaya diri karena kami mewawancarai salah satu anak dan ia mengatakan bahwa ia takut gambarnya tidak bagus dibandingkan yang lainnya. Untuk menangani hal ini para guru TK Aisyah 46 mencoba memotivasi mereka agar tidak memiliki rasa takut akan menuangkan imajinasi mereka, selain memberikan motivasi mereka juga menanamkan rasa percaya diri padaa semua murid agar mereka dapat bersosialisasi dengan baik di lingkungan mereka.






BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Kreativitas setiap individu berbeda sesuai dengan pemahaman atau kognitif yang mereka punya. Semakin individu memiliki banyak pemahaman akan sesuatu, maka akan membuat individu tersebut memiliki kreativitas yang luas atau baik. Selain itu kreativitas juga dipengaruhi oleh faktor internal (individu) dan faktor eksternal (lingkungan). Menggambar pada anak mempunyai beberapa manfaat seperti dapat meningkatan kualitas hidup, anak dapat memecahkan suatu permasalahan, dan adanya rasa kepuasan dalam diri sang anak. Jadi kreativitas sangat diperlukan oleh individu dalam mengasah suatu pemahan sehingga membuat hidup individu menjadi berkualitas.











DAFTAR PUSTAKA











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Struktur Organisasi PT. Indofood CBP

Nama   : Santi Setiyowati NPM   : 1A514007 Kelas   : 3PA11 Struktur Organisasi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ·            Jabatan Manager  : Untuk PT. Indofood CBP Sukses Makmur memiliki beberapa jabatan manager, yaitu antara lain : ü   Manager Umum ( General Manager ) Manager utama di PT. Indofood CBP Sukses Makmur mempunyai wewenang tertinggi dalam perusahaan  yaitu bertanggung jawab atas berlangsungnya segala kegiatan perusahaan yang meliputi memimpin, mengatur, membimbing dan mengarahkan organisasi perusahaan. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan jaminan sistem mutu yang selalu terjaga dan dilaksanakan secara konsisten. ü   Manager Pabrik ( Factory Manager ) Untuk manager pabrik, ia bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur serta mengawasi kegiatan yang berhubu...

(#SIP) Sistem Pakar (AI-Artificial Intelligence)

v   Sistem Pakar (AI- Artificial Intelligence ) Disini saya akan membahas tentang Sistem Pakar (AI- Artificial Intelligence ). 1.         Definisi Sistem Pakar & AI ·            Definisi Sistem Pakar Menurut Arhami (dalam Hayadi, 2016) sistem pakar adalah suatu cabang dari AI yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar. Menurut Wijaya (dalam Hayadi, 2016) sistem pakar merupakan salah satu bidang kecerdasan buatan ( artificial intelligent ), definisi sistem pakar itu sendiri adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang pakar, dimana sistem pakar menggunakan pengetahuan ( knowledge ), fakta dan teknik berfikir dalam menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dari bidang yang bersangkutan. Menurut H...

#SIP (Sistem Informasi Psikologi)

A.       Sistem Informasi Psikologi Disini saya akan membahas dua subjudul yaitu Sistem Informasi dan Sistem Informasi Psikologi , berikut adalah penjelasannya : 1.         Sistem Informasi Disini saya akan membahas terlebih dahulu apa itu sistem ?  Menurut Murdick dan Ross (dalam Fatta, 2007) sistem merupakan seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.   Menurut Bertalanffy dan Checkland (dalam Sarosa, 2009) sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.  Menurut Marimin (2004) sistem yaitu suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.         Sekarang saya akan membahas tentang informasi.  Menurut Kusrini dan Koniyo (2007) adalah data ya...