Langsung ke konten utama

Psikologi Manajemen

Nama   : Santi Setiyowati
NPM   : 1A514007
Kelas   : 3PA11


Psikologi Manajemen
“Kelemahan dan Keuntungan Rekrutmen serta Alat Ukur yang Digunakan dalam Seleksi Karyawan”


A.      Perekrutan Eksternal dan Internal
Strategi perekrutan dan keputusan kebijakan diperlukan untuk mengidentifikasi tempat perekrutan, siapa yang direkrut, dan bagaimana perekrutan dilakukan. Satu keputusan pertama, menentukan tingkat penggunaan sumber-sumber internal atau eksternal dan metode-metode mana yang akan digunakan. Hal tersebut mencakup mempromosikan dari dalam organisasi (perekrutan internal) maupun mempekerjakan dari luar organisasi (perekrutan eksternal) untuk mengisi lowongan dan masing-masing lowongan mempunyai keuntungan dan kerugian. Berikut penjelasan dari rekrutmen eksternal dan internal :
1.         Rekrutmen eksternal
Rekrutmen yang berasal dari sumber eksternal adalah proses mendapatkan tenaga kerja dari pasar tenaga kerja di luar perusahaan atau organisasi. Sumber rekrutmen eksternal meliputi individu-individu yang saat ini bukan merupakan anggota organisasi. Untuk rekrutmen eksternal ini bisa didapat dari metode, seperti :
·           Media : koran, jurnal perdagangan, radio atau TV
·           Badan penyalur tenaga kerja
·           Pemerintah
·           Swasta
·           Lembaga pendidikan : mahasiswa magang atau iklan kampus
·           Organisasi karyawan
·           Organisasi profesi
·           Rekomendasi karyawan
·           Open house/Job Fairs
·           On line
Rekrutmen eksternal ini juga memiliki keuntungan dan kelemahan. Keuntungan dan kelemahan tersebut terdiri dari, sebagai berikut :
a.         Keuntungan rekrutmen eksternal, yaitu :
·           Kewibaan pejabat relatif baik
·           Kemungkinan membawa sistem kerja baru yang lebih baik
·           Memiliki gagasan dan pendekatan baru
·           Bekerja mulai dengan lembaran bersih dan memperhatikan spesifikasi pengalaman
·           Tingkat pengetahuan dan keahlian tidak tersedia dalam perusahaan yang sekarang
·           Kesalahan dalam pengisian jabatan dapat dihindari karena adanya peluang besar untuk memperoleh calon potensial
·           Kualifikasi tenaga kerja dapat lebih terjamin dan adanya gagasan/idea
·           Nuansa yang baru
·           Transfer pengetahuan baru kepada karyawan lama
·           Lebih murah dan cepat daripada melatih profesional
·           Tidak ada kelompok pendukung politis dalam organisasi, dan
·           Dapat membawa wawasan industri baru
b.        Kelemahan rekrutmen eksternal, yaitu :
·           Prestasi karyawan lama cenderung turun karena tidak ada kesempatan untuk promosi
·           Orientasi dan induksi harus dilakukan
·           Turnover cenderung akan meningkat
·           Prilaku dan loyalitasnya belum diketahui
·           Keterbatasan keteraturan antara karyawan dengan perusahaan
·           Moral dan komitmen karyawan rendah
·           Periode penyesuaian yang relatif lama
·           Prosesnya memakan waktu yang lama
·           Membutuhkan biaya yang besar
·           Akan terjadi rasa tidak enak pada diri tenaga kerja yang sudah ada
·           Kelemahan bisa terjadi pada persoalan teknis
·           Perlu waktu lama bagi karyawan untuk penyesuaian
·           Dapat menyebabkan turunnya semangat bagi kandidat internal yang terpilih

2.         Rekrutmen internal
Rekrutmen tenaga kerja menggunakan sumber dari dalam (internal) dengan tujuan meningkatkan moral atau semangat tenaga kerja yang sudah ada, menjaga kesetiaan pegawai, memberi motivasi kerja pada pegawai dan memberi penghargaan atas prestasi pegawai. Rekrutmen internal meliputi karyawan yang ada sekarang dan dapat dicalonkan untuk dipromosikan, dipindahtugaskan atau diretasi tugasnya, serta mantan karyawan yang bisa dipanggil kembali. Untuk melakukan rekrutmen internal kegiatan yang populer dan banyak digunakan diantaranya adalah :
·           Penataran/upgrading
·           Pemindahan/mutasi
·           Pengangkatan (promosi)
·           Penempatan pekerjaan melalui bulletin/papan
·           Inventarisasi keahlian pengumuman
Rekrutmen internal ini juga memiliki keuntungan dan kelemahan. Keuntungan dan kelemahan tersebut terdiri dari, sebagai berikut :
a.         Keuntungan rekrutmen internal, yaitu :
·           Biaya relatif murah, karena tidak perlu proses seleksi seperti rekrutmen eksternal
·           Organisasi mengetahui  pekerja yang memiliki kemampuan untuk jabatan yang kosong
·           Pekerja memiliki motivasi yang tinggi karena mengetahui kemungkinan peningkatan
·           Pengembangan karier yang jelas
·           Pekerja telah memahami secara baik kebijakan, prosedur, ketentuan dan kebiasaan organisasi
·           Meningkatkan moral kerja dan kedisiplinan karyawan karena ada kesempatan promosi
·           Prilaku dan loyalitas karyawan semakin besar terhadap perusahaan
·           Waktu penarikan relatif singkat
·           Orientasi dan induksi tidak diperlukan lagi
·           Kestabilan karyawan semakin baik
·           Penilaian kemampuan yang lebih baik
·           Motivator untuk kinerja yang baik
·           Menyebabkan pergantian kepemimpinan melalui promosi
·           Hanya perlu merekrut staf di tingkat yang paling dasar
·           Lowongan cepat terisi
·           Meningkatkan semangat kerja pegawai
·           Menumbuhkan komitmen
b.        Kelemahan rekrutmen internal, yaitu :
·           Tidak  selalu memberikan perspektif baru
·           Pekerja yang dipromosikan akrab dengan bawahannya sehingga sulit menjalankan kewenangan dan kekuasaannya
·           Kewibaan karyawan yang dipromosikan itu kurang
·           Kurang membuka sistem kerja baru dalam perusahaan.
·           Kemungkinan menyebabkan turunnya semangat bagi mereka yang tidak dipromosikan
·           Persaingan “politis” untuk mendapat promosi
·           Kebutuhan akan program pengembangan manajemen
·           Menghambat gagasan baru
·           Dapat menimbulkan konflik bila penempatan salah
·           Karakter yang tidak baik akan tetap terbawa
·           Adanya kemungkinan promosi karyawan melebihi kapabilitas
·           Menghambat kreatifitas dan inovasi


B.       Alat Ukur yang Digunakan dalam Seleksi Karyawan
Berikut ini adalah tes psikologi yang digunakan untuk menyeleksi karyawan di sebuah organisasi atau perusahaan :
1.         CFIT (Culture Fair Intelligence Test)
Tes CFIT merupakan salah satu macam tes untuk mengetahui intelegensi individu dan mengukur hasil belajar. Tes ini terdiri dari tiga skala yang disusun dalam form A dan B secara pararel :
a.         Form A dilaksanakan sebelum B. Form A dilakukan untuk menguji kesiapan peserta
Tes ini dikembangkan oleh Raymond B. Cotrell dan sejumlah staf penelitian dari Institute Of Personality and Ability testing (IPAT) di Universitas IIIinois, USA. Tes CFIT yang akan digunakan adalah skala 3. Skala ini biasanya ditujukan pada individu yang berusia 13 tahun ke atas (sampai dewasa). Tes CFIT skala 3 ini terdiri atas 4 sub tes dengan waktu yang digunakan berbeda-beda.

2.         Wartegg
Tes Wartegg dikembangkan oleh Kruegger dan Sander dari Leipzig. Pengembangan selanjutnya dilakukan oleh Ehrig Wartegg dan Marian Kinget. Meski dilahirkan oleh Sander dan Krueger, namun Wartegg melekat pada nama tes ini. Tes warteg betujuan untuk menggambarkan kepribadian manusia dari sudut pandang beberapa aspek, seperti imajinasi, emosi, kontrol, dinamisme dan nilai fungsi pada pemahaman atas realitas. Setiap orang memiliki kemampuan untuk mengerjakannya dengan intensitas dan penekanan yang berbeda. Keragaman tersebut memberikan keragaman dan menegaskan situasi pada satu individu yang mengerjakan. Tergolong sebagai salah satu tes grafis pada psikologi, Wartegg menyuguhkan kertas kerja yang berupa beberapa stimulan gambar. Klien akan diminta untuk melanjutkan gambar sesuai dengan kecenderungan masing-masing. Penilaian akan dilakukan berdasarkan pada hasil gambar tersebut.

3.         WAIS
Tes IQ yang umum digunakan adalah tes Standford Binet dan Wechsler scales. Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS-IV) adalah alat ukur yang paling banyak digunakan. Tes WAIS umumnya digunakan untuk orang yang sudah berusia di atas 16 tahun. Secara umum WAIS terbagi menjadi 4 komponen utama. Penggunaan keempat elemen tersebut dinilai mendekati ideal untuk mengukur IQ manusia. Keempat elemen tes WAIS tersebut, yaitu :
a.         Skala pemahaman verbal (verbal comprehension scale)
Skala ini bertujuan untuk menguji kemampuan verbal atau berbahasa. Elemen yang diukur menggunakan skala ini, yaitu kesamaan, kosakata, informasi dan sub tes penunjang yang bertujuan untuk menguji pemahaman.
b.        Skala penalaran perseptual (perceptual reasoning scale)  
Skala ini bertujuan untuk mengukur kemampuan dalam panalaran bidang dan ruang berdasarkan bentuk-bentuk tertentu. Elemen pada skala ini, antara lain desain blok, penalaran menggunakan matriks, puzel visual dan tes tambahan seperti melengkapi gambar.
c.         Skala kemampuan ingatan (working memory scale)
Skala ini digunakan untuk mengukur kemampuan memori orang untuk mengingat dan menyimpan sesuatu dan memanggilnya kembali. Beberapa elemen yang termasuk dalam rangkaian tes ini, antara lain mengingat satuan angka, uji aritmetika dan ujian tambahan yang bertujuan untuk menguji kemampuan mengurutkan angka dan huruf.
d.        Skala kecepatan berpikir atau memproses (processing speed scale)
Ujian ini bertujuan untuk mengukur seberapa cepat orang dapat melakukan penyelesaian berdasarkan tugas yang diberikan. Elemen ujian ini, antara lain pencarian simbol dan kodifikasi/pengelompokan (coding).

4.         Tes Menggambar Orang (Draw a Person)/DAP
DAP dikembangkan oleh Florence Goodenough (1926). Dr.Dale B.Harris mengembangkan lebih lanjut dan menyempurnakan tes tersebut pada tahun 1963. Dr Harris menamai tes ini dengan sebutan Goodenough-Harris Drawing Test. Hingga saat ini DAP lebih sering digunakan untuk menyebut nama tes psikologi ini. Tes DAP akan meminta klien untuk menggambar orang. Sebagai tes berbasis grafis, pengerjaannya tidak akan terkendala dengan kemampuan lainnya, seperti bahasa dan angka. DAP menggambarkan karakteristik diri melalui ketegasan gambar dan bentuk-bentuk yang dimunculkan pada gambar tersebut. DAP banyak digunakan sebaga bagian dari tes seleksi tenaga kerja.

5.         Tes Pauli 
Tes Pauli dan Kreaplin digunakan untuk mengukur daya tahan seseorang. Selain itu, tes ini juga menggambarkan beberapa aspek, seperti kemauan, emosi, penyesuaian diri dan stabilitas individu. Biasanya, tes ini dilakukan di sesi akhir dari serangkaian tes psikologi yang dilakukan. Tes pauli banyak digunakan dalam seleksi atau perekrutan tenaga kerja. Tes ini dikembangkan oleh Emil Kraplin. Kraplin mulanya mengembangkan alat untuk mendiagnosa gangguan otak, seperti alzheimer dan dimensia. Bersama dengan Richard Pauli, Kraplin mengembangkan alat ukur tersebut sehingga bisa digunakan untuk mengenali kepribadian orang secara umum. Secara perasional, tes ini hanya berisi pengerjaan deret angka. Klien atau orang yang diuji akan diminta untuk melakukan penjumlahan angka. Dengan durasi tertentu, klien akan diminta untuk melakukan penjumlahan secara berturut. Salah satu hambatan terbesar pada tes ini adalah jumlah angka yang harus dijumlahkan. Hal inilah yang menyebabkan tes ini kerap disebut sebagai tes koran. Tes ini mencoba mencari gambaran kepribadian melalui coretan dan perhitungan yang dilakukan. Konsentrasi, stabilitas, emosi dan daya tahan dituntut pada pengerjaan tes ini.

6.         DISC
DISC personality system merupakan bahasa universal mengenai perilaku. Penelitian mengelompokkan karakteristik perilaku dalam empat bagian utama yang disebut sebagai gaya kepribadian. Orang dengan gaya yang serupa cenderung menampilkan ciri perilaku yang mirip. Setiap individu memiliki keempat gaya ini, akan tetapi bervariasi menurut intensitasnya. DISC merupakan akronim 4 tipe kepribadian yang berarti :
a.         Dominant (D)
Orang yang dominant tinggi akan bersifat asertif (tegas) dan langsung. Biasanya mereka sangat independen dan ambisius. Dalam pemecahan masalahnya, tipe dominan ini melakukan pendekatan yang aktif dan cepat menyelesaikan masalah. Mereka ini orang yang cukup gagah, mereka sangat menyukai tantangan dan persaingan. Mereka dipandang orang lain sebagai orang yang berkemauan keras. Oleh karena itu mereka menginginkan segala sesuatu sesuai dengan kemauan mereka.
b.        Influencing (I)
Tipe Influencing ini senang berteman. Mereka suka menghibur orang lain dan bersifat sosial. Dalam penyelesaian masalah atau mengerjakan sesuatu, mereka banyak mengandalkan keterampilan sosial. Orang yang bersifat interpersonal ini senang berpartisipasi dalam kelompok dan suka bekerja sama. Keterbukaan sikapnya membuat orang lain memandang dirinya sebagai pribadi yang gampang bergaul dan ramah. Biasanya pribadi seperti ini memiliki banyak teman. Tipe antarpribadi ini, tipe orang yang emosional karena mereka mudah mengungkapkan emosi kepada orang lain, emosional disini artinya bukan mudah marah, tetapi mudah mengungkapkan isi hatinya. Mereka lebih merasa nyaman berurusan dengan emosi daripada hal lain.
c.         Steadiness (S)
Orang yang bertipe steadiness ini adalah orang yang berkeras hati, gigih, dan sabar. Mereka mendekati dan menjalani kehidupan dengan memanfaatkan standar yang terukur dan stabil. Pada umumnya, mereka tidak begitu suka kejutan. Pribadi steadiness ini tidak banyak menuntut dan bersifat akomodatif. Mereka sangat ramah dan memperlihatkan kesetiaannya kepada mereka yang ada disekitarnya. Mereka sangat menghargai ketulusan. Orang yang bertipe steadiness ini jujur dan mengatakan apa adanya dan berharap orang lain melakukan hal yang sama. Orang lain memandang mereka sebagai orang yang tenang, berhati-hati dan konsisten dalam cara mereka menjalani kehidupan. Memiliki tingkat ketabahan yang luar biasa. Mereka dapat mempertahankan fokus dan kepentingan mereka dalam jangka waktu yang lama dibandingankan orang lain yang mampu melakukan.
d.        Conscientiousness (C)
Teliti, begitu sebutan untuk tipe orang ini. Tipe teliti ini sangat tertarik pada presisi (ketelitian dan kecermatan) dan juga dengan akurasi (kecepatan). Mereka menyukai segalanya serba teratur dan jelas. Dan mereka sangat fokus terhadap fakta, menginginkan adanya bukti. Orang tipe conscientiousness ini sangat menghargai peraturan, mereka tidak suka melanggar peraturan. Dalam beraktivitas pun begitu, menggunakan sistematis dan aturan-aturan agar semuanya terkelola dengan baik. Mengatasi konflik secara tidak langsung. Dihadapan orang lain, mereka dipandang pasif dan selalu mengalah.
Berikut adalah manfaat menggunakan alat tes DISC :
·           Memberikan pemahaman tentang diri seseorang terkait dengan kelebihan dan kekurangan dirinya (secara garis besar untuk memahami tipe kepribadian)
·           Perencanaan masa depan yang lebih baik
·           Penempatan yang sesuai dengan keunikan seseorang


Referensi :




Psikologi, Ilmu. “Pengertian Tes DISC, Sejarah, Sistem, dan Manfaat Tes DISC”. 12 Oktober
2015.

News, Murhadi. “Staffing : Rekrutmen dan Seleksi”. 20 Juni 2012.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Struktur Organisasi PT. Indofood CBP

Nama   : Santi Setiyowati NPM   : 1A514007 Kelas   : 3PA11 Struktur Organisasi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ·            Jabatan Manager  : Untuk PT. Indofood CBP Sukses Makmur memiliki beberapa jabatan manager, yaitu antara lain : ü   Manager Umum ( General Manager ) Manager utama di PT. Indofood CBP Sukses Makmur mempunyai wewenang tertinggi dalam perusahaan  yaitu bertanggung jawab atas berlangsungnya segala kegiatan perusahaan yang meliputi memimpin, mengatur, membimbing dan mengarahkan organisasi perusahaan. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan jaminan sistem mutu yang selalu terjaga dan dilaksanakan secara konsisten. ü   Manager Pabrik ( Factory Manager ) Untuk manager pabrik, ia bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur serta mengawasi kegiatan yang berhubu...

(#SIP) Sistem Pakar (AI-Artificial Intelligence)

v   Sistem Pakar (AI- Artificial Intelligence ) Disini saya akan membahas tentang Sistem Pakar (AI- Artificial Intelligence ). 1.         Definisi Sistem Pakar & AI ·            Definisi Sistem Pakar Menurut Arhami (dalam Hayadi, 2016) sistem pakar adalah suatu cabang dari AI yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar. Menurut Wijaya (dalam Hayadi, 2016) sistem pakar merupakan salah satu bidang kecerdasan buatan ( artificial intelligent ), definisi sistem pakar itu sendiri adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang pakar, dimana sistem pakar menggunakan pengetahuan ( knowledge ), fakta dan teknik berfikir dalam menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dari bidang yang bersangkutan. Menurut H...

(#SIP) CBIS dan Data

v   CBIS dan Data Pada kali ini saya akan membahas Computer Based Information System (CBIS) dan Data. Yang pertama saya akan mebahas tentang Computer Based Information System . ·            CBIS 1.          Definisi CBIS Apa itu Computer Based Information System ? Menurut Fatta (2007), istilah Computer Based Information System (CBIS) sebenarnya mengacu pada sistem informasi yang dikembangkan berbasis teknologi kmputer. Computer Based Information System = Hardware + Software + People + Procedures + Information CBIS biasanya dibedakan menjadi beberapa tipe aplikasi, yaitu : a.          Transaction processing systems (TPS) b.         Management information systems (MIS) c.          Decision support systems (DSS) d.       ...