v Sistem Pakar (AI-Artificial
Intelligence)
Disini saya akan membahas tentang Sistem Pakar (AI-Artificial Intelligence).
1.
Definisi Sistem
Pakar & AI
·
Definisi Sistem Pakar
Menurut Arhami (dalam Hayadi,
2016) sistem pakar adalah suatu cabang dari AI yang membuat penggunaan secara
luas knowledge yang khusus untuk
penyelesaian masalah tingkat manusia yang pakar.
Menurut Wijaya (dalam Hayadi,
2016) sistem pakar merupakan salah satu bidang kecerdasan buatan (artificial intelligent), definisi sistem
pakar itu sendiri adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk mengambil
keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang pakar, dimana sistem
pakar menggunakan pengetahuan (knowledge),
fakta dan teknik berfikir dalam menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya
hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dari bidang yang bersangkutan.
Menurut Hayadi (2016) sistem
pakar merupakan salah satu bidang teknik kecerdasan buatan yang cukup diminati
karena penerapannya diberbagai bidang baik bidang ilmu pengetahuan maupun
bisnis yang terbukti sangat membantu dalam mengambil keputusan dan sangat luas
penerapannya.
·
Definisi AI
Menurut Minsky (dalam Kusrini,
2006) kecerdasan buatan adalah suatu ilmu yang memepelajari cara membuat komputer
melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia.
Menurut Rich dan Knight (dalam
Kusrini, 2006) mendefinisikan kecerdasan buatan (AI) sebagai sebuah studi
tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat
dilakukan lebih baik oleh manusia.
2.
Sejarah Sistem
Pakar & AI
·
Sejarah Sistem Pakar
Expert system atau sistem pakar dikembangkan
pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial
Intelligence Corporation. Periode penelitian artificial intelligence ini didominasi oleh suatu keyakinan bahwa
nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar
atau bahkan manusia super. Suatu usaha ke arah ini adalah general purpose problem-solver (GPS). GPS yang berupa sebuah
prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw, dan Herbert
Alexander Simon dari logic theorist
yang merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS
sendiri merupakan sebuah predecessor menuju
expert system (ES). GPS berusaha
untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal
menjadi state tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Pada pertengahan tahun
1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke
program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL
oleh E. Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN.
Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi berikut : GPS terlalu lemah
untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES yang berunjuk kerja tinggi.
Pemecahan masalah manusia adalah baik hanya jika beroperasi dalam domain yang
sangat sempit. ES harus di update secara
berkala untuk informasi baru. Update semacam
ini dapat efisien apabila menggunakan reprsentasi pengetahuan berbasis rule.
Masalah yang kompleks
membutuhkan pengetahuan yang banyak sekali tentang area masalah. Pada
pertengahan tahun 1970-an, beberapa ES mulai muncul. Sebuah pengetahuan kunci
yang dipelajari saat itu adalah kekuatan dari ES berasal dari pengetahuan
spesifik yang dimilikinya, bukan dari formalism-formalisme khusus dan pola
penarikan kesimpulan yang digunakannya.
Awal 1980-an, teknologi ES
yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi
komersil, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric).
Sistem pakar untuk melakukan
diagnosiskesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem
pakar untuk melakukan diagnosis pertama dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe
di Stanford University. Sistem ini diberi nama MYCIN (Heckerman, 1986).
MYCIN merupakan program
interaktif yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia
serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan
atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukkan
kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan
secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian
kecerdasan buatan yang lain (1995).
·
Sejarah AI
Kecerdasan buatan merupakan
bidang ilmu komputer yang sangat penting di era kini dan masa akan datang untuk
mewujudkan sistem komputer yang cerdas.
Bidang ini telah berkembang sangat pesat di 20 tahun terakhir seiring
dengan kebutuhan perangkat cerdas pada industry dan rumah tangga, oleh karena
itu buku ini memaparkan berbagai pandangan modern dan hasil riset terkini yang perlu dikuasai oleh para akademisi,
pelajar dan praktisi lengkap dengan implementasi nyata.
Kata “intelligence” berasal dari bahasa Latin “intelligo” ang bearti “saya paham”.
Barti dasar dari intelligence ialah kemampuan untuk memahami dan
melakukan aksi. Sebenarnya, area
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)
atau disingkat dengan AI, bermula dari kemunculan komputer sekitar tahun
1940-an, meskipun sejarah perkembangannya dapat dilacak sejak zaman Mesir kuno.
Pada masa ini, perhatian difokuskan pada kemampuan komputer mengerjakan sesuatu
yang dapat dilakukan oleh manusia. Dalam
hal ini, komputer tersebut dapat meniru kemampuan kecerdasan dan perilaku
manusia.
McMulloh dan Pitts pada tahun
1943 mengusulkan model matematis bernama perceptron dari neuron di dalam
otak. Mereka juga menunjukkan bagaimana
neuron menjadi aktif seperti saklar on-off dan neuron tersebut mampu untuk
belajar dan memberikan aksi berbeda terhadap waktu dari input yang diberikan. Sumbangan terbesar di bidang AI diawali pada
paper Alan Turing, pada tahun 1950 yang mencoba menjawab “Dapatkah komputer berfikir” dengan
menciptakan mesin Turing. Paper Alan
Turing pada tahun 1950 berjudul “Computing
Machineri and Intelligence” mendiskusikan syarat sebuah mesin dianggap
cerdas. Dia beranggapan bahwa jika mesin dapat dengan sukses berprilaku seperti
manusia, kita dapat menganggapnya cerdas.
Pada akhir 1955, Newell dan
Simon mengembangkan The Logic Theorist,
program AI pertama. Program ini merepresentasikan masalah sebagai model pohon,
lalu penyelesaiannya dengan memilih cabang yang akan menghasilkan kesimpulan
terbenar. Program ini berdampak besar dan menjadi batu loncatan penting dalam
mengembangkan bidang AI. Pada tahun 1956 John McCarthy dari Massacuhetts Institute of Technology
dianggap sebagai bapak AI, menyelenggarakan konferensi untuk menarik para ahli
komputer bertemu, dengan nama kegiatan “The
Dartmouth summer research project on artificial intelligence.” Konferensi Dartmouth itu mempertemukan para
pendiri dalam AI, dan bertugas untuk meletakkan dasar bagi masa depan pengembangan
dan penelitian AI. John McCarthy di saat
itu mengusulkan definisi AI adalah “AI merupakan cabang dari ilmu komputer yang
berfokus pada pengembangan komputer untuk dapat memiliki kemampuan dan berprilaku
seperti manusia”.
Pada tahun 1960 hingga 1970,
muncul berbagai dikusi bagaimana komputer dapat meniru sedetail mungkin pada
kemampuan otak manusia, dimana saat itu dapat dikategorikan sebagai “classical AI”. Pada tahun 1980, dimana komputer
yang semakin mudah diperoleh dengan harga yang lebih murah menjadikan berbagai
riset di bidang kecerdasan buatan berkembang sangat pesat pada berbagai
universitas.
Saat ini, hampir semua
perangkat komputer dan perangkat elektronika canggih menerapkan kccerdasan
buatan untuk membuat sistem lebih handal. Di masa yang akan datang,
diperkirakan semua perangkat elektronika dan komputer menjadi jauh lebih cerdas
karena telah ditanamkan berbagai metode kecerdasan buatan.
3.
Hubungan AI &
Kognisi Manusia
Seperti yang kita ketahui
bahwa kognisi manusia itu adalah proses berfikir yang ada pada diri manusia
sedangkan AI merupakan kecerdasan buatan yang di kembangkan oleh manusia.
Kognisi manusia sangat mempengaruhi perkembngan AI karena untuk mendapatkan
kecerdasan buatan (AI) yang baik butuh kognisi manusia yang baik pula. Dengan
adanya AI maka manusia pun sangat mudah mencari informasi dan dengan adanya kognisi
manusia, AI pun dapat berkembang sesuai dengan kemampuan yang di miliki manusia
bahkan lebih, jadi apabila keduanya di hubungkan maka akan terjadi hubungan
timbal balik yang menguntungkan bagi perkembangan kognisi manusia dan AI itu
sendiri.
4.
AI & Sistem
Pakar
Eliza, Parry dan Net Talk adalah beberapa contoh dari chatterbot. Chatterbot merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk
menstimulasi percakapan intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio
maupun teks. Chatterbot dikategorikan
sebagai kecerdasan buatan atau Artificial
Intelligence, yang dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan online, layanan personal, atau diskusi informasi, dalam hal ini dapat
dilihat fungsi program sebagai suatu jenis agen percakapan (conversational agent).
a.
ELIZA
Program yang dipublikasikan
oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga
mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan
dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang
psikolog dan pasiennya, dalam hal ini, Eliza
berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah
penggunanya. Kunci metode operasional Eliza
melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram,
yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.
b.
PARRY
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby
ketika di Universitas Stanford. Parry
bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang
serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren
paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang
konseptualisasi : penerimaan, penolakan, dan
netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan
merupakan program lanjutan dari Eliza.
c.
NET TALK
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif
yang berharap untuk menjelaskan
kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal
sebagai “jaringan syaraf” atau “jaring syaraf”). Jaringan syaraf disederhanakan
model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur
kekuatan hubungan antara unit. Model ini berat efek dari sinaps yang
menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah
menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti pengenalan wajah,
membaca, dan deteksi struktur gramatikal sederhana. Connectionists telah membuat kemajuan yang signifikan dalam
menunjukkan kekuatan jaringan saraf untuk menguasai tugas-tugas kognitif.
Berikut adalah tiga percobaan terkenal yang telah mendorong connectionists untuk percaya bahwa JST
model yang baik dari kecerdasan manusia. Salah satu yang paling menarik dari
upaya tersebut adalah kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat
membaca teks bahasa Inggris disebut Net Talk.
Pelatihan ditetapkan untuk Net Talk
adalah basis data yang besar terdiri dari teks Bahasa Inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetik-nya, yang
ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape
kinerja Net Talk diberbagai tahap
pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise. Kemudian, bersih suara seperti itu mengoceh dan
kemudian masih seolah-olah itu adalah ber Bahasa Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata
dalam Bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, Net Talk melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan teks
diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes
cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.
5.
Peranan AI dalam
Psikologi
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan bagian
dari ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan
seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Sistem cerdas (intelligent system) adalah sistem yang
dibangun dengan menggunakan teknik-teknik artificial
intelligence. Salah satu yang dipelajari pada kecerdasan buatan adalah
teori sistem pakar. Sistem pakar (expert
system) adalah program berbasis pengetahuan yang menyediakan solusi-solusi
dengan kualitas pakar untuk problem-problem
dalam suatu domain yang spesifik. Sistem pakar merupakan program komputer yang
meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah
tertentu. Implementasi sistem pakar banyak digunakan dalam bidang psikologi karena
sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pada bidang
tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat diberikan dalam
melakukan penalaran secara cerdas. Irisan antara psikologi dan sistem pakar
melahirkan sebuah area yang dikenal dengan nama cognition dan psycolinguistics.
Umumnya pengetahuannya diambil dari seorang manusia yang pakar dalam domain
tersebut dan sistem pakar itu berusaha meniru metodologi dan kinerjanya (performance).
Referensi :
Hayadi, B.
Herawan. (2016). Sistem pakar.
Yogyakarta: Deepublish.
Kusrini. (2006). Sistem pakar. Yogyakarta: CV. Andi
Offset.
Komentar
Posting Komentar