Manusia
dikatakan sebagai makhluk yang paling sempurna karena manusia diberikan akal
dan kesadaran. Kesadaran adalah bagian dari struktur tubuh yang vital, yang
artinya kesadaran sangat melekat pada tubuh manusia. Dari kevitalan ini Allah
swt. mengatakan dengan tegas dan jelas kepada kita agar manusia senantiasa
menjaga kesadarannya. Karena apabila manusia tidak dapat menjaga kesadaran
mereka, maka mereka akan mudah terjerumus kedalam jurang kenistaan yang paling
dalam, akibat dari bisikan setan.
Akal
adalah daya pikir yang diberikan Allah swt. Mengapa Allah swt. memberikan kita
akal ? Agar manusia dapat membedakan hal yang benar dan hal yang salah, serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat
tergantung pada banyaknya pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal, dari
manusia itu sendiri. Jadi, akal bisa didefinisikan sebagai salah satu peralatan
rohaniah manusia yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan, menganalisis,
dan menilai apakah sesuatu itu benar atau salah.
Dalam QS. Al Isra’ (70) juga dijelaskan bahwa,
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan
anak-anak Adam, Kami angkut mereka didaratan dan dilautan, Kami beri mereka
rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.
Namun
demikian, kemulian manusia erat kaitannya dengan komitmen mereka menjaga
kelebihan-kelebihan tersebut dengan cara menggunakannya secara optimal dan
seimbang sesuai dengan kehendak yang telah dirancang oleh Allah swt. Adapun
kemuliaan manusia bermula ketika Allah berkehendak menjadikan Adam sebagai
Khalifah-Nya diatas muka bumi dengan misi ibadah kepada-Nya. Kehendak Allah
menjadikan manusia sebagai Khalifah-Nya di bumi itu tentunya berdasarkan
ilmu dan perencanaan-Nya yang sangat matang. Sebab itu, ketika para malaikat
mempertanyakan rencana Allah tersebut, Allah menjawabnya: “Sungguh Aku
mengetahui apa yang kalian tidak ketahui.” (QS. Al-Baqarah : 30).
Kemuliaan tersebut bukan karena subyektivitas Allah
swt. yang Maha Kuasa atas segala makhluk-Nya, melainkan berdasarkan standar
ilmiah terkait dengan rancangan penciptaan yang sangat sempurna baik fisik
maupun non fisik seperti akal, qalb (hati), tanpa kehilangan syahwat dan nafsu
hewaniyahnya. Demikian juga gerak mekanik seluruh tubuhnya yang
demikian indah dan dinamis. Dengan demikian, manusia dianugerahkan berbagai
kelebihan, dan kelebihan-kelebihan tersebut tidak diberikan Allah swt. kepada
makhluk lain selain manusia dan telah pula menyebabkan mereka memperoleh
kemuliaan-Nya.
Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia selama
mereka dapat memanfaatkan secara optimal tiga anugerah kelebihan yang mereka miliki
yakni spiritual, emotional, dan intellectual dalam diri mereka
sesuai misi dan visi penciptaan meraka. Namun apabila terjadi penyimpangan misi
dan visi hidup, mereka akan menjadi makhluk paling hina, bahkan lebih hina dari
binatang dan Iblis bilamana mereka kehilangan kesadaran atas ketiga
keistimewaan yang mereka miliki. Penyimpangan ini akan menyebabkan derajat
manusia jatuh di Mata Tuhan Pencipta dan di dunia.
Allah telah menjelaskan dalam firman-Nya : “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka
Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al A’raf : 179).
Jadi
manusia merupakan makhluk yang sempurna karena manusia diciptakan dengan akal
dan kesadaran yang akan membuat kita dapat memilih hal yang benar dan hal yang
salah. Selain itu juga manusia dapat memanfaatkan 3 anugerah seperti spiritual,
emotional, dan intelektual.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar